KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa karena hanya atas rahmatdan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah ini yang berjudul “Dampak Pencemaran
Bahan Bakar Minyak”.
Materi dalam makalah ini disajikan dengan Bahasa yang sederhana dan
komunikatif sehingga mudah dipahami.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat berguna sebagai panduan
untuk di pelajari. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
untuk perbaikan pada tugas makalah selanjutnya.
Sengkang,
1 Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi .....................................................................................................................................................................
BAB 1
Latar Belakang........................................................................................................................................................
Tujuan Penulisan.....................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Pembentukan Minyak
Bumi...........................................................................................................................
Komposisi Minyak Minyak Bumi....................................................................................................................
Proses Pengolahan Minyak Bumi..................................................................................................................
BAB III PENUTUP
DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI.............................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk
memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam,
dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan
sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas
alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa
organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut
lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya.
Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak
dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang
dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu
jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai
jenis obat.
Tujuan
Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
- Dapat
mengetahui serta mendalami pengetahuan penulis terkait minyak bumi.
- Dapat
mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan
Minyak Bumi
Proses
terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan dua teori, yaitu:
Teori
Anorganik
Teori
Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak bumi
berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2 (dan reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3
+ Alkali →
CaC2 + HO →
HC = CH →
Minyak bumi
Teori
Organik
Teori
Organik dikemukakan oleh Engker (1911) yang menyatakan bahwa minyak bumi
terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad renik
(mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
Komposisi
Minyak Bumi
Komposisi
minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
Hidrokarbon
Jenuh (alkana)
- Dikenal
dengan alkana atau parafin
- Keberadaan
rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan rantai
bercabang lebih sedikit
- Senyawa
penyusun diantaranya:
- Metana
CH4
- etana
CH3 CH3
- propana
CH3 CH2 CH3
- butana
CH3 (CH2)2 CH3
- n-heptana
CH3 (CH2)5 CH3
- iso
oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH
(CH3)2
Hidrokarbon
Tak Jenuh (alkena)
- Dikenal
dengan alkena
- Keberadaannya
hanya sedikit
- Senyawa
penyusunnya:
- Etena,
CH2 CH2
- Propena,
CH2 CH CH3
- Butena,
CH2 CH CH2 CH3
Hidrokarbon
Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
- Dikenal
dengan sikloalkana atau naftena
- Keberadaannya
lebih sedikit dibanding alkana
- Senyawa
penyusunnya :
- Siklopropana
3.
Siklopentana
- Siklobutana
4. Siklopheksana
Hidrokarbon
aromatik
- Dikenal
sebagai seri aromatik
- Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit
- Senyawa
penyusunannya:
- Naftalena
3. Benzena
- Antrasena
4. Toluena
Senyawa
Lain
- Keberadaannya
sangat sedikit sekali
- Senyawa
yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)
Pengolahan
Minyak Bumi
Minyak
mentah (Crude oil) yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam
kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi
di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra
(Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan
minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Pengolahan
pertama,
Pada
tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan
tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut
sangkup gelembung.
Pengolahan
kedua,
Pada
tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan
proses sebagai berikut:
- Perengkahan
(cracking)
- Ekstrasi
- Kristalisasi
- Pembersihan
dari kontaminasi
Bensin
Komposisi
bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu:
Zat
Aditif Bensin
Tetra
Ethyl Leat (TEL)
- Rumus
molekul Pb (C2H5)4
- Rumus
struktur
Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE)
- Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3Tersier Amil Metil
Eter (TAME)
- Rumus
molekul CH3 O C(CH3)2 C2H5Metir
Tersier Buthil Eter (MTBE)
- Rumus
molekul CH3 O C(CH3)3
BAB III
Dampak Pembakaran
Bahan Bakar
Jumlah penduduk dunia terus meningkat
setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energipun
tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia
diperoleh darikonversi sumber energi fosil,
misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakanenergi
fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini
mengakibatkandampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup
karena sisa pembakaran darienergi fosil ini akan menghasilkan zat-zat pencemar
yang berbahaya.Pencemaran udara terutama dikota-kota besar telah
menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamananlingkungan
bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas
udaratersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak
terkendali dan tidakefisien pada sarana
transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disampingkegiatan
rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar
(Jakarta,Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor
merupakan sumberutama pencemaran udara.
Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotormemberikan
kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC
sebesar88,90% (Bapedal, 1992).
Asap buangan kendaraan bermotor yang merugikan
akibat dari hasilpembakaran bahan bakar antara lain :
a. Gas Karbon dioksida (CO2)
Sebenarnya, gas karbon dioksida tidak berbahaya. Tetapi, gas karbon
dioksida tergolong gasrumah kaca, sehingga peningkatan kadar gas karbon
dioksida di udara dapat mengakibatkanpeningkatan suhu permukaan bumi yang
disebut pemanasan global.
b. Gas Karbon Monoksida (CO)
Gas
karbon monoksida tidak berwarna dan berbau, sehingga kehadirannya tidak
diketahui. Gaskarbon monoksida bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit
pada mata, saluran pernapasan,dan
paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui pernapasan, gas karbon monoksida
bereaksidengan hemoglobin darah, membentuk karboksihemoglobin (COHb).CO + Hb COHbHemoglobin seharusnya bereaksi dengan oksigen menjadi
oksihemoglobin (O2Hb) dan dibawake sel-sel jaringan tubuh yang memerlukan.O2 + Hb O2HbNamun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300
kali lebih besardaripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen
dapat diserang oleh gaskarbon monoksida.CO + O2Hb COHb + O2Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin
untuk membawa oksigen
bagitubuh
cara
mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan
mengurangipenggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada
knalpot.
c. Oksida Belerang
(SO2 dan SO3)
Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi
dengan air di dalam saluran pernapasan,membentuk asam sulfit yang dapat merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3terhisap, yang terbentuk adalah
asam sulfat (lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larutdalam air hujan dan
menyebabkan terjadi hujan asam.
d. Oksida
Nitrogen (NO dan NO2)
Campuran NO
dan NO2 sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambangbatas
NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung)
padamanusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkanfenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi padamata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.
e. Partikel Timah
Hitam
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap
pada tanaman sehingga bahan makananterkontaminasi.
Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel,seperti
sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih
hebatmenyebabkan kerusakan otak, ginjal, dan hati.
Sumber Bahan Pencemaran
a.
Pembakaran Tidak Sempurna
Menghasilkan asap yang mengandung gas karbon monoksida
(CO), partikel karbon (jelaga),dan sisa bahan bakar (hidroksida).
b.. Pengotor dalam Bahan Bakar
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan
menghasilkan oksida belerang (SO2atau SO3).
c. Bahan
Aditif (Tambahan) dalam Bahan Bakar
Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya
rumus molekul Pb(C2H5)4 akanmenghasilkan partikel timah hitam berupa
PbBr2.Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam
untuk memenuhikebutuhan
manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya
udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini
disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap
manusia dan lingkungan:
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber
energi dari alam untuk memenuhikebutuhan
manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya
udaradan iklim, air dan tanah). Berikut ini
disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosilterhadap
manusia dan lingkungan.
· DAMPAK TERHADAP CUACA DAN IKLIM
Selain
menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi,
batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2),
nitrogen oksida (NOx),dan sulfurdioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran
udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx
(Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasiNOx
berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk
pembangkit listrikdan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami
(misalnya kegiatan mikroorganisme yangmengurai zat organik). Di udara, sebagian
NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yangdapat menyebabkan
terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur
dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahanbakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar
NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 jugaberasal dari kegiatan manusia.
Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat(H2SO4) yang
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat
bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat(HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan
asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan,air hujan tersebut bersifat asam
(pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pHhujan normal),yang dikenal
sebagai hujan asam. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dansungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan,
dengan asamnya tanah akan mempengaruhipertumbuhan tanaman produksi.
Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunyamakhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung
menyebabkan rusaknyabangunan (karat, lapuk).Smog merupakan pencemaran udara
yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 diudara yang
dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri.
Smog dapatmenimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata
dalam memandang.Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida
(CO2) ke udara. Emisi CO2tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di
atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatanefek rumah kaca dan pemanasan
global. CO2tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah)yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer
menjadi naik. Hal tersebut dapatmengakibatkan perubahan iklim dan
kenaikan permukaan air laut.Emisi CH4
(metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas
bumi yangtidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas
metana. Metana merupakan salah satugas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan
global.Batu bara selain menghasilkan pencemaran
(SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbondioksida terbanyak per satuan
energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 tonkarbon
dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida
yang dilepasoleh minyak akan mencapai 2 ton
sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton
· Dampak Terhadap
Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya
cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidaklayak,
misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan
tumpahnyaminyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran
perairan. Pada dasarnyapencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
Selain itu , secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan
memberikan dampak terhadaplingkungan air
terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari jalan
raya,terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung bocoran bahan
bakar dan juga larutan daripencemar udara
yang tercampur dengan air tersebut.
· Dampak Terhadap
Tanah
Dampak penggunaan
energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu
bara.Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam
pertambangan terbuka (OpenPit Mining).
Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa
lapisanbatu bara terdapat di tanah yang
subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untukpertambangan batu
bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutanselama waktu tertentu.
· Dampak Lainnya
1.
Global Warming2.
2.
Efek Rumah Kaca3.
3.
Hujan Asam
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Proses
pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2
(dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan
asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.
Minyak
bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
DAFTAR PUSTAKA
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar
Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV Media Karya Putra.
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA :
Jakarta. PT Erlangga